Minggu, 07 April 2013

PUTRI PALSU - bab putri yang jahil3


BAB PUTRI YANG JAHIL (3)



         “Hai, Putri,” sapa Pangeran Eric ceria. “Sudah siap dengan petualangan untuk menghabiskan makanan ini,” beritahunya sambil menunjuk jejeran piring-piring yang berisi kue-kue yang telah tertata rapi dimeja. 
            Denise mengangguk dengan riang. Entah kenapa setiap kali ia minum teh bersama Pangeran Eric rasa makanan yang ia makan begitu berbeda. Semua jadi 100 kali lipat lebih enak. Ia yang biasanya tak bernafsu makan bisa menghabiskan setengah hidangan yang disajikan.
            “Bagaimana kalau kita mulai menu pertama kita dengan makan seekor ular hijau,” seru Pangeran Eric sambil menunjuk kue berwarna hijauyang bentuknya melingkar-lingkar seperti ular.
            “Boleh,” Denise mengangguk dengan antusias. Sementara dengan cekatan para pelayan menuangkan kue-kue itu ke piring mereka masing-masing.
            “Hmmmm.....,” Pangeran Eric memejamkan matanya dengan puas. “Kue-kue disini selalu enak. Aku harus mengucapkan terima kasih pada koki atas kelezatan kuenya.” sambil berkata Pangeran Ericpun bangkit dari tempat duduknya diikuti Denise dengan mata yang berbinar-binar gembira.
            Seketika itu Serena ikut bangkit ia ingin mencegah rencana Pangeran Eric serta Putri Denise sebab baginya tak mungkin ia membiarkan mereka berdua pergi ke dapur istana.
            “Benar-benar bencana!” gumam Serena panik.
            Tapi ketika ia berusaha menghalangi niat mereka ternyata pengawal Pangeran Eric menentang maksudnya. Pengawal itu memegang tangannya erat-erat hingga Denise yang melihatnya terkikik geli. Ia merasa sangat gembira inilah kesempatan pertamanya pergi ke dapur istana. Entah bagaimana caranya rombongan itu bisa tiba didapur tanpa tersesat.
            “Tuan Putri jangan ke dapur,” cegah Serena dengan memelas. Tangannya masih dipegang oleh pengawal Pangeran Eric.
            Tetapi Denise tidak menggubris larangan itu ia malah cepat-cepat berlari dibelakang Paangeran Eric. Tentu saja seluruh penghuni dapur langsung heboh dengan kadatangan mereka. Bahkan sang koki tergopoh-gopoh mendatangi saat tahu bahwa mereka kedatangan Pangeran Eric serta Putri Denise padahal saat itu ia hendak mengangkat kuenya dari panggangan. Hampir saja kue itu menjadi gosong karena hampir semua perhatian tertuju pada kedatangan rombongan kecil itu. Tapi untunglah pembantu koki yang sangat cekatan bisa menyelamatkan kuenya.   


masih bersambung lohhhh ya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar