BAB PUTRI YANG JAHIL (4)
Ketika penghuni dapur tahu maksud
kedatangan Pangeran Eric dan Putri Denise buru-buru mereka mengeluarkan kue
terbaru yang lebih lezat dari yang mereka santap tadi. Kue itu berbentuk bulat
seperti bulan dan berwarna kuning terang. Ada taburan keju yang mengelilingi
kue itu. Sementara di tengah-tengahnya terdapat potongan-potongan buah segar yang
disiram selai Strawberry. Putri Denise dan Pangeran Eric tak dapat menahan air
liurnya. Dan benar saja saat mereka berdua memakannya rasanya sungguh-sungguh
lezat sebab di dalam kue itu ada butiran-butiran coklat yang langsung meleleh saat
mereka berdua menggigitnya.
“Wow....benar-benar
lezat,” seru Pangeran Eric. “Bagaimana kalau kita minta pada koki untuk
mengajari cara membuatnya,” celutuknya tiba-tiba.
Semua
melotot mendengar keinginannya itu. bahkan pengawal Pangeran Eric yang juga
sedang mencicipi kelezatan kue buatan sang koki tiba-tiba tersedak. Ia
terbatuk-batuk dengan hebat sampai-sampai Serena harus menepuk punggungnya
dengan kuat. Dan begitu Serena sadar bahwa tangannya telah terbebas dari
genggaman sang pengawal ia bergegas mendatangi Putri Denise lalu menariknya keluar
dari dapur. Pangeran Eric mengikuti dengan santai sementara itu pengawalnya
belum juga berhenti batuk-batuknya. Buru-buru ia mengangkat poci berisi teh
yang saat itu ada diatas meja dapur. Sungguh malang nasibnya teh didalamnya
masih sangat panas hingga lidahnya meleleh. Dan pengawal itu hampir jatuh
pingsan. Untunglah para pembantu koki sangat baik hati karena mereka sangat
senang mendengar pujian dari Pangeran Eric jadi merekapun mengangkat dan
mencoba menyadarkan pengawal itu.
Ketika
akhirnya ia siuman rombongan Pangeran Eric telah menghilang. Tinggallah
pengawal itu kalang kabut mencarinya ke seluruh penjuru istana.
okeee...masih nyambung lagi ya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar